Sekarang dunia ini kan serba gak pasti, ya. Banyak yang bilang dan merasakan, kalau ekonomi sekarang makin sulit. Mulai dari beli masyarakat turun, korupsi di mana-mana, dan banyak hal lainnya yang terjadi. Di tengah kekacauan ini semua, gue sangat bersyukur menerapkan growth mindset dalam hidup.
Bukan jaminan untuk sukses, sih. Tapi, dengan growth mindset membantu untuk menjalani hari-hari yang rasanya bikin pengen istighfar terus, karena ada aja gebrakan dari eksternal, nih.
Berdasarkan pengalaman ini, gue mau ulas lebih jelas tentang growth mindset, dan sangat memaksa orang lain bisa menerapkan mindset jenis ini! Apa alasannya? Yuk Simak!
Apa itu Growth Mindset?

Kalau secara harfiah, growth mindset artinya adalah pikiran yang bertumbuh. Nah, kalau secara jelasnya, menurut Psychology Today, growth mindset adalah sebuah keyakinan bahwa kemampuan dan bakat seseorang bisa ditingkatkan melalui usaha.
Konsep kepercayaan ini pertama kali muncul di buku Mindset: The New Psychology of Success oleh Prof. Carol Dweck dari Stanford University. Menurut beliau, growth mindset sangat penting diaplikasikan kepada setiap manusia, karena ini bisa membantu manusia dalam berbagai aspek kehidupan.
Menurut pengalaman, salah satu ciri-ciri orang yang menerapkan growth mindset ke hidupnya tuh adalah yang tidak suka berkata “aku mah emang gini orangnya”.
Kenapa? Karena orang-orang dengan pemikiran yang bertumbuh ini, tidak akan pernah tertutup pada suatu hal. Mereka adalah orang dengan pemikiran terbuka, dan juga selalu ingin memperbaiki diri.
Growth Mindset vs Fixed Mindset. Apa bedanya?

Not only growth mindset, actually people have 8 types of mindset, such as positive mindset, entrepreneurial mindset, abundance mindset, challenge mindset, fixed mindset, and mindful mindset.
Tapi, jenis mindset yang bertolak belakang dengan growth mindset, namanya fixed mindset!
Kebalikan dari growth mindset, fixed mindset adalah sebuah pemikiran yang percaya kalau apa yang ada dalam diri seseorang tidak bisa diubah, karena ya simply, itu sudah dibawa sejak lahir!
Gue kasih contoh situasi yang menjelaskan growth mindset vs fixed mindset.
Sari memulai karirnya sebagai seorang data entry staff di sebuah perusahaan. Setelah menjalani pekerjaannya selama 1 tahun, Sari berpikir untuk mengubah karirnya menjadi software engineering.
Kalau Sari menerapkan growth mindset, Sari percaya kalau ia bisa mencapai karir tujuannya. Tentu dengan usaha yang harus dilakukan. Sadar kalau dirinya tidak mempunyai background yang sesuai, Sari berusaha untuk belajar menjadi seorang software engineering.
Sari membaca buku, artikel, ikut bootcamp secara intensive, menciptakan projectnya sendiri untuk membangun portofolio, ia konsisten melakukan hal itu selama 1 tahun, sambil ia bekerja menjadi data entry. Akhirnya Sari dengan percaya diri melamar posisi software engineering, dan ya benar, Sari akhirnya mencapai posisi yang diinginkan.
Nah, kalau Sari memiliki fixed mindset, ceritanya tidak akan berkembang ke mana-mana sih. Karena baru memikirkan kalau Sari mau jadi software engineering aja, Sari pasti berpikir “Ah, mana bisa? Kan aku gak ada background” “Ah, karir pertamaku data entry, mana bisa?”.
Jadi, sudah tau kan perbedaannya?
Manfaat Memiliki Growth Mindset
Gak bohong, punya growth mindset itu punya banyak keuntungan loh. Kalau menurut Forbes, punya growth mindset itu bisa mempercepat akselerasi karir seseorang. Lah kok bisa? Karena orang dengan growth mindset punya ini:
Menerima ketidaksempurnaan
Orang-orang yang memiliki growth mindset menerima segala ketidaksempurnaan yang ada pada dirinya. Ya namanya juga manusia, bukan nabi boy!
Melihat tantangan menjadi sebuah peluang

Tantangan bukan sebuah beban, tapi peluang untuk menjadi lebih baik lagi. Ibaratnya, belajar lagi, ilmu baru lagi.
Mau jadi berbeda

Kalau pakai cara ke-1 gak berhasil, ya dicari lagi cara yang lainnya, sampai ketemu yang paling pas dan paling cocok yang mana.
Berhenti mencari validasi
Kata orang gak mungkin? Terserah. Kata orang itu buang-buang waktu? Terserah. Orang-orang dengan growth mindset, selalu tau apa yang dilakukannya!
Dari manfaat yang sebanyak itu, masa iya gue gak merekomendasikan orang menerapkan growth mindset?
Gue paham sih, dunia yang gak pasti ini pastinya bikin diri sendiri jadi overwhelming. Butuh yang pasti-pasti aja ibaratnya.
Tapi, yang harus diingat adalah dunia ini, hidup ini, adalah sesuatu yang dinamis. Kalau gak bergerak mengikuti, bisa-bisa tertinggal jauh, dan malah jadi tambah stress nantinya.
———————————————————–
Kalau suka artikel ini, jangan lupa untuk cek artikel lainnya di sejesa.com ya!